Sabtu, 27 Desember 2014

Fanfiction Bentuk Naskah Drama



Biasanya orang membuat Fanfiction dengan model tulisan seperti cerpen atau novel. Namun kali ini saya akan membuat sebuah Fanfiction dengan model naskah drama bergenre humor (garing). Fanfiction yang saya buat ini mengambil tokoh-tokoh yang ada pada anime Hetalia, yang kesemuanya adalah nama-nama negara yang dijadikan orang(?). Tidak ada maksud untuk menjatuhkan suatu negara tertentu, karena cerita ini hanyalah fiksi belaka.

Warning: Bagi yang tau anime Hetalia, semua karakter pada naskah drama ini sangat OOC (Out Of Character).

Pertengkaran Pertama

 Pada zaman dahulu kala, ada sebuah desa yang damai dan tentram. Tetapi, semua itu berubah sejak Serbia ceroboh. Hanya Jerman lah yang dapat memperburuk keadaan.

Suatu ketika di kediaman Austria, terdengar berita yang sangat menggamparkan desa.
Austria    : (Mondar-mandir) (mencak-mencak) “Oh no! Anak ayamku mati diinjak Serbia! Kurang ajar!” (nada tinggi)
Jerman   : “Apa?! Anak ayammu diinjak Serbia? Ini tidak bisa dibiarkan! Kamu harus bertindak, tidak boleh diam. Kamu harus balas dendam!”
Austria    : “Tapi bagaimana? Aku takut.”
Jerman   : “Tenang saja, aku akan membantumu. Sebut namaku dan aku kan datang.”

Setelah itu, Austria pun bertengkar dengan Serbia. Tetapi, Rusia malah ikut-ikutan.

Austria    : “Ngapain kamu ikut-ikut?! Kan aku sama Serbia yang lagi berantem!” (bertolak pinggang)
Rusia      : “Siapa suruh lawan teman aku. Kamu melawan Serbia berarti lawan aku juga!”
Austria    : “Awas kamu! Besok aku akan membalas semua perbuatan kalian!” (memasang tampang ingin menangis)
Rusia      : “Oke, kita tunggu dilapangan deket kelurahan jam 4 sore.” (tertawa jahat)

Austria pun pulang ke kediamannya. Karena merasa kekuatannya tidak seimbang, akhirnya Austria menelepon Jerman.

Jerman   : “Halo? Siapa disana?”
Austria    : “Ini Austria, bantuin aku dong! Rusia bala banget nih!”
Jerman   : “Aku mesti ngapain?”
Austria    : “Ya berantem bareng aku lah! Apa lagi?!”
Jerman   : “Ketemuan dimana?”
Austria    : “Lapangan deket kelurahan ya, jam 4 sore.”
Jerman   : “Oke, jangan ngaret ya!”

Sementara itu, Rusia menggantikan Serbia untuk melawan Austria. Dan tibalah hari penghancuran lapangan dimulai.

Rusia      : (Angkuh) (sombong) “Mana nih si Austria! Lama banget.”
Austria    : (Lari tergopoh-gopoh) “Kau sudah datang  rupanya! Rasakan ini, hyaaaah!” (pasang kuda-kuda sambil mengeluarkan katapel)
Rusia      : “Apa?! Hanya segitu?! Dasae cemen! Terima balasanku! Canon ball!!”
Autria     : (Nafas tersengal-sengal) “Tidak, dia kuat sekali!  Jerman, bantu aku!!”
Prancis   : (Memandang dari kejauhan) “Lagi pada ngapain tuh? Ah gak penting! Biarin aja ah!” (melanjutkan perjalanan)
Jerman   : (Menepuk pundak Austria) “Aku punya senjata ampuh! Pedang Light Cyber!!” (sambil menarik pedang dari pinggangnya)

Lalu terjadilah pertarungan yang sengit antara Jerman dengan Rusia. Tetapi, karena tidak begitu mahir menggunakan pedang, yang terkena imbasnya bukanlah Rusia. Melainkan....

Prancis   : “Kurang ajar! Salah aku apa?! Ikut campur juga enggak, cari ribut?!” (sambil menggulung lengan baju)
Rusia      : “Tau tuh, si Jerman! Lagi caper tuh!” (sambil menunjuk Jerman) “Kamu gabung sama aku aja! Gak bakal nyesel kok!”
Prancis   : “Baiklah, kita ke rumahku sekarang. Kita susun rencana untuk mengalahkan mereka berdua!”
Jerman   : “Bilang aja takut. Gih sana pulang hush hush.” (melakukan gerakan mengusir) “Ah sudah maghrib! Kata bunda,  aku harus pulang.” (bisik-bisik) “Soalnya banyak hantunya.” (berlari menjauh dan sedikit berteriak) “Dadah Austria  besok lagi ya!!!” (melambaikan tangan)
Autria     : (Diam ditempat memasang muka bingung) (berjalan pulang ke rumah)

Keesokan harinya, ditempat yang sama, pada jam yang sama. Secara kebetulan mereka sampai bersamaan. Tetapi, sepertinya Prancis lupa dengan janjinya.

Jerman   : Jadi kamu sendirian doang? Katanya mau lawan kita. Dasar cemen!”
Rusia      : (Panik) (bisik-bisik) “Bagaimana ini? Apa jangan-jangan Prancis lupa?”

Dengan tampang polos, Prancis pun tiba dilokasi.

Prancis   : “Maaf ya Rus, aku harus mandi dulu, makan, gosok gigi, dan tidur siang demi menajaga kecantikanku.” (dengan gaya centil)
Jerman   : “Halah banyak omong kamu! Terima ini, serangan kilat!” (menendang pasir)
Prancis   : (Menutup kedua matanya dengan tangannya) “Tidak!! Mata indahku sudah ternodai! Terima ini! Canon ballI!”
Austria    : “Tidak! Mereka sangat kuat! Bagaimana ini?” (panik)

Tiba-tiba pedagang lewat.

Austria    : (Menunjuk ke pedagang) “Hei! Apa itu?”
Rusia      : “Sepertinya itu pedagang mainan.
Jerman   : “Ayo kita ambil!” (berlari ke arah pedagang)
Prancis   : (Mengambil tongkat sihir) “Bang yang ini satu.”
Austria    : “Yang ini satu ya!” (mengambil Canon ball)
Amerika : “Bocah pada kagak bayar. Satronin juga nih ke rumahnya.”

Kembali perang pun berlanjut.

Austria    : “Rasakan Canon ball yang baru aku pinjam beserta ketapel!” (menyerang Rusia)
Rusia      : “Akh! Tidak aku kena! Bagaimana ini?!
Prancis   : “Tidak apa-apa! Kita pakai ini.” (mengeluarkan rompi) “Rompi anti peluru!” (memakai rompi)
Jerman   : “Sial! Mereka punya rompi anti peluru!”
Prancis   : “Sekarang giliranku! Kiss bye maut!: (melakukan gerakan kiss bye)
Austria    : (Kaget) “Senjata kita meleleh!”
Jerman   : “Tenang, kita masih punya senjata! Pedang light cyber!!” (mengibaskan pedangnya ke rompi)
Rusia      : (panik) “No!! Rompi kita rusak! Kita tidak punya senjata lain!” (tiba-tiba teringat) “Oh ya, pakai kiss bye mu saja, Prancis!”
Prancis   : “Tidak bisa. Itu hanya sekali pakai.”
Rusia      : (Panik) “Terus kita gimana!? Masa kalah? (menggigit kuku)

Lalu Prancis dan Rusia pun berpikir.

Jerman   : “Akhirnya mereka kalah juga! Dengan begini, kita bisa meminta ganti rugi dengan mereka.”
Austria    : (Bangga) “Untung ada kamu! Kalau enggak, mungkin aku yang bakal kalah.” (menepuk-nepuk punggung Jerman)
Rusia      : “Cepat lakukan! Kalau tidak, kita akan menanggung malu!”
Prancis   : (Menggoyang-goyangkan tongkat sambil membaca mantra) “Santo Rita Mita Maeda Ringo Jonah Tito Marlon Jack La Toya Janet Michael Dumbledora the Explora!” (menunjukkan tongkatnya ke arah Jerman dan Austria)

Secara tiba-tiba, senjata milik Austria dan Jerman berpindah tangan ke Rusia dan Prancis.

Austria    : “Kenapa bisa begini!?”
Jerman   : “Kalian curang!!”
Prancis   : “Dengan begini kau harus mengganti rugi kepada kami! Hahaha!”
Rusia      : “Kalian juga harus membersihkan sisa-sisa lapangan bekas pertarungan kita!”
Jerman   : (Berbisik) “Nanti akan ku balas kalian!” (mengepalkan tangan)

Dengan begitu, berakhirlah sudah pertengkaran pertama mereka.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar