Rabu, 31 Desember 2014

Contoh Dongeng Pendek



Langsung aja, berikut contoh dongeng pendek

Kisah Rumah Tua

            Di sebuah hutan, tinggallah seorang pria paruh baya dengan anak laki-lakinya yang masih kecil bernama Joe. Joe selalu membantu ayahnya mencari makanan di sekitar hutan. Suatu hari ketika sedang mencari makanan, Joe menemukan sebuah rumah. Rumah tersebut cukup besar dan berlantai dua. Namun sayang, kondisinya sangat tidak terawat. Kacanya banyak yang pecah, banyak sarang laba-laba, banyak tanaman liar di sekelilingnya. Joe pun pergi mencari ayahnya untuk memberitahukan tentang rumah yang ditemukannya.
“Ayah, coba tebak tadi aku menemukan sebuah rumah tua di sana!” kata Joe.
“Lalu?” tanya ayahnya.
“Ayo kita pindah rumah ke sana! Rumah kita, kan kecil dan jelek,” kata Joe.
Mendengar ucapan anaknya, sang ayah terdiam sejenak lalu berkata, “Nanti, kalau kau sudah agak besar.”
            Mendengar ucapan ayahnya, Joe merasa senang. Joe tidak sabar untuk segera pindah dari rumah lamanya yang kecil, sempit, dan tidak mempunyai balkon. Joe pun bertekad dia harus makan banyak supaya dia bisa tumbuh lebih cepat. Sang ayah yang melihat tingkah laku anaknya itu hanya tersenyum senang.
“Oh, anakku,” kata ayahnya ketika mereka sedang makan malam.
“Ada apa ayah?” jawab Joe.
“Tahukkah kau tentang kisah rumah tua itu?” tanya sang ayah.
“Apakah itu?” Joe penasaran.
“Banyak yang bilang katanya rumah itu berisi tulang-belulang anak-anak. Sehingga rumah itu berhantu. Ayah mau saja pindah ke sana sejak lama, tapi ayah takut kamu tidak nyaman,” terang sang ayah.
“Tenang saja ayah! Akan kubasmi semua hantu-hantu itu, ayah tidak perlu cemaskan aku!” teriak Joe semangat. Ayahnya hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
            5 tahun kemudian, rumah kecil milik Joe sudah terlihat tak terawat. Rumput liar tumbuh subur di sekelilingnya. Banyak sarang laba-laba de berbagai sudut rumah. Atapnya pun ada yang bocor. Sementara itu di rumah tua yang Joe temukan, rumput-rumputnya sudah mulai memanjang, kondisi rumah masih sama seperti pertama kali ditemukan. Seorang pria tua duduk di kursi goyang di depan teras rumah sambil menggendong anak bayi perempuan.
“Karena kakak terakhirmu bernama Joe, bagaimana kalau kau kuberi nama Dephie?”

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar