Langsung
aja, berikut contoh dongeng pendek
Kisah Rumah Tua
Di
sebuah hutan, tinggallah seorang pria paruh baya dengan anak laki-lakinya yang masih
kecil bernama Joe. Joe selalu membantu ayahnya mencari makanan di sekitar
hutan. Suatu hari ketika sedang mencari makanan, Joe menemukan sebuah rumah.
Rumah tersebut cukup besar dan berlantai dua. Namun sayang, kondisinya sangat
tidak terawat. Kacanya banyak yang pecah, banyak sarang laba-laba, banyak
tanaman liar di sekelilingnya. Joe pun pergi mencari ayahnya untuk
memberitahukan tentang rumah yang ditemukannya.
“Ayah, coba tebak tadi aku menemukan sebuah
rumah tua di sana!” kata Joe.
“Lalu?” tanya ayahnya.
“Ayo kita pindah rumah ke sana! Rumah kita, kan
kecil dan jelek,” kata Joe.
Mendengar ucapan anaknya, sang ayah terdiam
sejenak lalu berkata, “Nanti, kalau kau sudah agak besar.”
Mendengar
ucapan ayahnya, Joe merasa senang. Joe tidak sabar untuk segera pindah dari
rumah lamanya yang kecil, sempit, dan tidak mempunyai balkon. Joe pun bertekad
dia harus makan banyak supaya dia bisa tumbuh lebih cepat. Sang ayah yang
melihat tingkah laku anaknya itu hanya tersenyum senang.
“Oh, anakku,” kata ayahnya ketika mereka sedang
makan malam.
“Ada apa ayah?” jawab Joe.
“Tahukkah kau tentang kisah rumah tua itu?”
tanya sang ayah.
“Apakah itu?” Joe penasaran.
“Banyak yang bilang katanya rumah itu berisi
tulang-belulang anak-anak. Sehingga rumah itu berhantu. Ayah mau saja pindah ke
sana sejak lama, tapi ayah takut kamu tidak nyaman,” terang sang ayah.
“Tenang saja ayah! Akan kubasmi semua
hantu-hantu itu, ayah tidak perlu cemaskan aku!” teriak Joe semangat. Ayahnya
hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
5
tahun kemudian, rumah kecil milik Joe sudah terlihat tak terawat. Rumput liar
tumbuh subur di sekelilingnya. Banyak sarang laba-laba de berbagai sudut rumah.
Atapnya pun ada yang bocor. Sementara itu di rumah tua yang Joe temukan,
rumput-rumputnya sudah mulai memanjang, kondisi rumah masih sama seperti
pertama kali ditemukan. Seorang pria tua duduk di kursi goyang di depan teras
rumah sambil menggendong anak bayi perempuan.
“Karena
kakak terakhirmu bernama Joe, bagaimana kalau kau kuberi nama Dephie?”
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar