Biasanya orang membuat Fanfiction dengan model tulisan
seperti cerpen atau novel. Namun kali ini saya akan membuat sebuah Fanfiction
dengan model naskah drama bergenre humor (garing). Fanfiction yang saya buat
ini mengambil tokoh-tokoh yang ada pada anime Hetalia, yang kesemuanya adalah
nama-nama negara yang dijadikan orang(?). Tidak ada maksud untuk menjatuhkan
suatu negara tertentu, karena cerita ini hanyalah fiksi belaka.
Warning: Bagi yang tau anime Hetalia, semua karakter
pada naskah drama ini sangat OOC (Out Of Character).
Pertengkaran Pertama
Pada zaman
dahulu kala, ada sebuah desa yang damai dan tentram. Tetapi, semua itu berubah
sejak Serbia ceroboh. Hanya Jerman lah yang dapat memperburuk keadaan.
Suatu ketika di kediaman Austria, terdengar berita
yang sangat menggamparkan desa.
Austria : (Mondar-mandir) (mencak-mencak) “Oh no! Anak ayamku mati diinjak Serbia!
Kurang ajar!” (nada tinggi)
Jerman : “Apa?! Anak ayammu diinjak Serbia? Ini
tidak bisa dibiarkan! Kamu harus bertindak, tidak boleh diam. Kamu harus balas
dendam!”
Austria : “Tapi bagaimana? Aku takut.”
Jerman : “Tenang saja, aku akan membantumu. Sebut
namaku dan aku kan datang.”
Setelah itu, Austria pun
bertengkar dengan Serbia. Tetapi, Rusia malah ikut-ikutan.
Austria : “Ngapain kamu ikut-ikut?! Kan aku sama
Serbia yang lagi berantem!” (bertolak pinggang)
Rusia : “Siapa suruh lawan teman aku. Kamu
melawan Serbia berarti lawan aku juga!”
Austria : “Awas kamu! Besok aku akan membalas semua perbuatan
kalian!” (memasang tampang ingin menangis)
Rusia : “Oke, kita tunggu dilapangan deket
kelurahan jam 4 sore.” (tertawa jahat)
Austria pun pulang ke kediamannya. Karena merasa
kekuatannya tidak seimbang, akhirnya Austria menelepon Jerman.
Jerman : “Halo? Siapa disana?”
Austria : “Ini Austria, bantuin aku dong! Rusia bala banget nih!”
Jerman : “Aku mesti ngapain?”
Austria : “Ya berantem bareng aku lah! Apa lagi?!”
Jerman : “Ketemuan dimana?”
Austria : “Lapangan deket kelurahan ya, jam 4 sore.”
Jerman : “Oke, jangan ngaret ya!”
Sementara itu, Rusia menggantikan Serbia untuk melawan
Austria. Dan tibalah hari penghancuran lapangan dimulai.
Rusia : (Angkuh) (sombong) “Mana nih si Austria!
Lama banget.”
Austria : (Lari tergopoh-gopoh) “Kau sudah datang rupanya! Rasakan ini, hyaaaah!” (pasang
kuda-kuda sambil mengeluarkan katapel)
Rusia : “Apa?! Hanya segitu?! Dasae cemen! Terima balasanku! Canon ball!!”
Autria : (Nafas tersengal-sengal) “Tidak, dia kuat
sekali! Jerman, bantu aku!!”
Prancis : (Memandang dari kejauhan) “Lagi pada
ngapain tuh? Ah gak penting! Biarin aja ah!” (melanjutkan perjalanan)
Jerman : (Menepuk pundak Austria) “Aku punya senjata
ampuh! Pedang Light Cyber!!” (sambil
menarik pedang dari pinggangnya)
Lalu terjadilah pertarungan yang sengit antara Jerman
dengan Rusia. Tetapi, karena tidak begitu mahir menggunakan pedang, yang
terkena imbasnya bukanlah Rusia. Melainkan....
Prancis : “Kurang ajar! Salah aku apa?! Ikut campur
juga enggak, cari ribut?!” (sambil menggulung lengan baju)
Rusia : “Tau tuh, si Jerman! Lagi caper tuh!” (sambil menunjuk Jerman)
“Kamu gabung sama aku aja! Gak bakal nyesel
kok!”
Prancis : “Baiklah, kita ke rumahku sekarang. Kita
susun rencana untuk mengalahkan mereka berdua!”
Jerman : “Bilang aja takut. Gih sana pulang hush
hush.” (melakukan gerakan mengusir) “Ah sudah maghrib! Kata bunda, aku harus pulang.” (bisik-bisik) “Soalnya
banyak hantunya.” (berlari menjauh dan sedikit berteriak) “Dadah Austria besok lagi ya!!!” (melambaikan tangan)
Autria : (Diam ditempat memasang muka bingung)
(berjalan pulang ke rumah)
Keesokan harinya, ditempat yang sama, pada jam yang
sama. Secara kebetulan mereka sampai bersamaan. Tetapi, sepertinya Prancis lupa
dengan janjinya.
Jerman : Jadi kamu sendirian doang? Katanya mau lawan
kita. Dasar cemen!”
Rusia : (Panik) (bisik-bisik) “Bagaimana ini?
Apa jangan-jangan Prancis lupa?”
Dengan tampang polos,
Prancis pun tiba dilokasi.
Prancis : “Maaf ya Rus, aku harus mandi dulu, makan,
gosok gigi, dan tidur siang demi menajaga kecantikanku.” (dengan gaya centil)
Jerman : “Halah banyak omong kamu! Terima ini,
serangan kilat!” (menendang pasir)
Prancis : (Menutup kedua matanya dengan tangannya)
“Tidak!! Mata indahku sudah ternodai! Terima ini! Canon ballI!”
Austria : “Tidak! Mereka sangat kuat! Bagaimana
ini?” (panik)
Tiba-tiba pedagang
lewat.
Austria : (Menunjuk ke pedagang) “Hei! Apa itu?”
Rusia : “Sepertinya itu pedagang mainan.
Jerman : “Ayo kita ambil!” (berlari ke arah
pedagang)
Prancis : (Mengambil tongkat sihir) “Bang yang ini
satu.”
Austria : “Yang ini satu ya!” (mengambil Canon ball)
Amerika : “Bocah pada kagak bayar. Satronin
juga nih ke rumahnya.”
Kembali perang pun
berlanjut.
Austria : “Rasakan Canon ball yang baru aku pinjam beserta ketapel!” (menyerang Rusia)
Rusia : “Akh! Tidak aku kena! Bagaimana ini?!
Prancis : “Tidak apa-apa! Kita pakai ini.”
(mengeluarkan rompi) “Rompi anti peluru!” (memakai rompi)
Jerman : “Sial! Mereka punya rompi anti peluru!”
Prancis : “Sekarang giliranku! Kiss bye maut!: (melakukan gerakan kiss bye)
Austria : (Kaget) “Senjata kita meleleh!”
Jerman : “Tenang, kita masih punya senjata! Pedang light cyber!!” (mengibaskan pedangnya ke
rompi)
Rusia : (panik) “No!! Rompi kita rusak! Kita
tidak punya senjata lain!” (tiba-tiba teringat) “Oh ya, pakai kiss bye mu saja, Prancis!”
Prancis : “Tidak bisa. Itu hanya sekali pakai.”
Rusia : (Panik) “Terus kita gimana!? Masa kalah?
(menggigit kuku)
Lalu Prancis dan Rusia
pun berpikir.
Jerman : “Akhirnya mereka kalah juga! Dengan begini,
kita bisa meminta ganti rugi dengan mereka.”
Austria : (Bangga) “Untung ada kamu! Kalau enggak,
mungkin aku yang bakal kalah.” (menepuk-nepuk punggung Jerman)
Rusia : “Cepat lakukan! Kalau tidak, kita akan
menanggung malu!”
Prancis : (Menggoyang-goyangkan tongkat sambil
membaca mantra) “Santo Rita Mita Maeda
Ringo Jonah Tito Marlon Jack La Toya Janet Michael Dumbledora the Explora!”
(menunjukkan tongkatnya ke arah Jerman dan Austria)
Secara tiba-tiba,
senjata milik Austria dan Jerman berpindah tangan ke Rusia dan Prancis.
Austria : “Kenapa bisa begini!?”
Jerman : “Kalian curang!!”
Prancis : “Dengan begini kau harus mengganti rugi
kepada kami! Hahaha!”
Rusia : “Kalian juga harus membersihkan
sisa-sisa lapangan bekas pertarungan kita!”
Jerman : (Berbisik) “Nanti akan ku balas kalian!”
(mengepalkan tangan)
Dengan begitu,
berakhirlah sudah pertengkaran pertama mereka.
TAMAT