Jumat, 15 Januari 2016

Permintaan dan Penawaran



   A.      Pengertian Permintaan dan Penawaran
·         Permintaan
Permintaan merupakan jumlah barang/jasa yang akan dibeli/diminta oleh konsumen pada berbagai tingkatan harga pada waktu dan pasar tertentu. Dalam konsep permintaan terkandung pengertian keinginan dan kemampuan, artinya untuk mendapatkan suatu barang, konsumen harus memiliki cukup uang untuk membeli barang tersebut.

Pengertian permintaan dalam bahasa sehari-hari sedikit berbeda dengan pengertian permintaan dalam ekonomi. Pengertian sehari-hari permintaan sering diartikan sebagai jumlah barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen . Dalam pengertian ekonomi permintaan diartikan lebih jauh lagi yaitu tidak sekedar keinginan (want) dari konsumen, melainkan permintaan terhadap sejumlah barang yang didukung oleh daya beli dan bahkan konsumen telah melakukan pembelian terhadap barang tersebut.

·         Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual/produsen pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu. Waktu tertentu merupakan periode tertentu seperti sebulan, seminggu, atau setahun. Penawaran dibedakan menjadi dua, yaitu penawaran individu dan pasar. Penawaran merupakan jumlah barang yang ditawarkan oleh seorang penjual di pasar pada berbagi tingkat harga dan waktu tertentu, sedangkan penawaran pasar adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh seluruh produsen/penjual yang ada di pasar pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu. Intinya, penawaran pasar merupakan penjumlahan dari penawaran seluruh individu yang ada di pasar.

   B.      Hukum Permintaan dan Penawaran
·         Permintaan
Hukum permintaan berbunyi, “Jika harga naik maka jumlah barang yang diminta turun”. Artinya, semakin tinggi harga suatu barang maka semakin rendah jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan menggambarkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta. Hubungan ini secara matematis dapat digambarkan dalam bentuk tabel, kurva, maupun fungsi.


Gambar kurva permintaan

Fungsi permintaan secara matematis berbentuk:
Qd = -aP + b atau Pd =  Q +
Keterangan:
Qd                        = Quantity of Demand/Jumlah barang yang diminta
Pd             = Price of Demand/Harga barang yang diminta
a               = Koefisien
b               = Konstanta
Untuk berdasarkan tabel maupun karva:
Hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik sehingga variabelnya negatif.

·         Penawaran
Dalam membahas hukum penawaran fokusnya asumsi pada keadaan cateris paribus, yaitu factor selain harga tetap. Hukum penawaran  menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Hukum penawaran berbunyi, “Jika harga naik maka barang yang tersedia ditawarkan juga naik. Artinya, semakin tinggi harga suatu barang maka jumlah barang yang ditawarkan semakin meningkat, dan semakin rendah harga suatu barang maka jumlah barang yang ditawarkan semakin berkurang dengan syarat cateris paribus.


Gambar Fungsi Penawaran

Fungsi permintaan secara matematis berbentuk:
Qs = aP - b atau Ps =  Q +
Keterangan:
Qs                        = Quantity of Supply/Jumlah barang yang ditawarkan
Ps             = Price of Supply/Harga barang yang ditawarkan
a               = Koefisien
b               = Konstanta

Untuk berdasarkan tabel maupun karva:
Hubungan antar harga dengan jumlah barang berbanding lurus sehingga variabelnya positif.

   C.      Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
·         Permintaan
1.      Tingkat harga
Tingkat harga merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Semakin tinggi tingkat harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang yang diminta oleh konsumen. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin tinggi jumlah barang yang diminta oleh konsumen.
2.      Pendapatan Konsumen
Semakin tinggi pendapatan konsumen maka daya beli konsumen tersebut semakin kuat, akibatnya konsumen akan mampu membeli barang dalam jumlah yang lebih besar. Sebaliknya, apabila pendapatan konsumen turun maka daya belinya akan menurun sehingga jumlah barang yang akan dibelinya juga akan menurun.
3.      Harga Barang Pengganti
Turunnya harga barang pengganti akan membuat jumlah barang yang diminta berkurang. Berkurangnya jumlah barang yang diminta karena konsumen lebih memilih membeli barang pengganti yang harganya menjadi relatif lebih murah. Sebaliknya, apabila barang pengganti naik, jumlah barang yang diminta akan bertambah karena  harga barang tersebut menjadi relatif lebih murah dibanding harga barang penggantinya.
4.      Perkiraan Harga di Masa yang Akan Datang
Apabila konsumen menduga bahwa harga suatu barang akan naik di masa yang akan datang, maka konsumen akan cenderung menambah jumlah yang dibeli pada saat ini, sebelum harga benar-benar naik. Sebaliknya, bila konsumen menduga bahwa harga akan turun dimasa yang akan datang, maka konsumen akan cenderung mengurangi jumlah yang diminta sambil menunggu harga benar-benar turun.
5.      Jumlah Konsumen
Semakin banyak konsumen, maka akan semakin besar jumlah barang yang diminta. Sebaliknya, semakin sedikit konsumen, maka akan semakin sedikit pula jumlah barang yang diminta.
6.      Intensitas Kebutuhan Konsumen
Apabila kebutuhan akan suatu barang dirasa sangat mendesak, jumlah barang yang diminta cenderung semakin bertambah. Sebaliknya, apabila suatu barang tidak terlalu dibutuhkan, jumlah barang dan jasa yang diminta cenderung sedikit.

·         Penawaran
1.      Harga Faktor Produksi atau Biaya Produksi
Para produsen menawarkan dan menjual produk dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimal. Keuntungan adalah selisih antara harga jual produk dengan biaya produksi. Semakin besar keuntungan maka semakin banyak barang yang diproduksi dan ditawarkan.
2.      Teknologi
Jika teknologi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang lebih efisien maka biaya produksi akan semakin rendah dan selanjutnya menaikkan penawaran. Sebaliknya, penggunaan teknologi yang kurang efisien menyebabkan penurunan penawaran.
3.      Perubahan Harga Barang Lain
4.      Ekspektasi Harga di Masa Datang
Bila ekspektasi harga dimasa depan naik maka produsen mengurangi penawaran sekarang dan menaikkan penawaran dimasa depan, tetapi jika terjadi ekspektasi kenaikan harga menyebabkan produsen menaikkan produksi yang berarti penawarannya naik.
5.      Pajak dan Subsidi
Dua hal ini mempengaruhi biaya produksi seperti juga halnya teknik produksi dan harga input. Pengenaan pajak menyebabkan kenaikan biaya produksi dan sebaliknya pemberian subsidi menurunkan biaya produksi. Jadi, pengenaan pajak akan menurunkan penawaran dan pemberian subsidi akan menaikkan penawaran.
6.      Peristiwa Alam
Peristiwa alam seperti banjir, tanah longsor, gempa, dan lain-lainnya terkadang akan merusak sumber-sumber produksi suatu barang sehingga menyebabkan penurunan penawaran barang tersebut.

   D.     Penentuan Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan disebut juga harga pasar. Harga pasar adalah harga yang sungguh-sungguh terjadi yang terbentuk atas adanya interaksi antara permintaan dan penawaran di pasar. Permintaan dan penawaran akan tarik menarik sehingga membentuk keseimbangan pasar yang berarti jumlah permintaan sama dengan penawaran.

Harga pasar atau harga keseimbangan dapat ditentukan berdasarkan skedul permintaan dan penawaran, berdasarkan kurva, maupun berdasarkan fungsi matematis.
Secara  matematis, keseimbangan pasar ditunjukkan dengan persamaan Qd = Qs atau Pd = Ps.
Qd dan Pd menunjukkan fungsi permintaan, sedangkan Qs dan Ps menunjukkan fungsi penawaran. Keduanya dapat dicari dengan rumus:


Gambar Kurva Harga Keseimbangan

   E.      Pendekatan Perilaku Konsumen
·         Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal. Pada pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan bahwa tingka konsumennya,yaitu :
1.      Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
2.      Diminshing marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
3.      Pendapatan konsumen tetap
4.      Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap
Dan juga asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :
1.       Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
2.       Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
3.       Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan
4.       Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.

·         Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang
tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan
tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :
1.     Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2.     Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3.     Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.


   F.       Konsep Elastisitas
·         Harga
1.      Elastisitas harga permintaan (Ed)
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.

Macam-macam Elastisitas Permintaan :
-          E > 1 : Elastis
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.
-          E <> In Elastis
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. E <> artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras.
-          E = 1 : Unitary
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik.
-          E = 0 : In Elastis Sempurna
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
-          E = ~ : Elastis Sempurna
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.
Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.

Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :

Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)
2.      Elastisitas Harga Penawaran (Ws)
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).

Macam-macam Elastisitas Penawaran :
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu
-          In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
-          In Elastis (E < e =" 1)"> 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
-          Elastis Sempurna (E = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X pada umumnya.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Es = ((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))

4.     Silang
Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.

5.     Pendapatan
Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan.

Sumber:
Mulyani,Endang.2014.Ekonomi 1 Untuk Kelas X SMA dan MA.Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2 komentar: