A.
Pengertian
Permintaan dan Penawaran
·
Permintaan
Permintaan merupakan
jumlah barang/jasa yang akan dibeli/diminta oleh konsumen pada berbagai
tingkatan harga pada waktu dan pasar tertentu. Dalam konsep permintaan
terkandung pengertian keinginan dan kemampuan, artinya untuk mendapatkan suatu
barang, konsumen harus memiliki cukup uang untuk membeli barang tersebut.
Pengertian permintaan
dalam bahasa sehari-hari sedikit berbeda dengan pengertian permintaan dalam
ekonomi. Pengertian sehari-hari permintaan sering diartikan sebagai jumlah
barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen . Dalam pengertian ekonomi
permintaan diartikan lebih jauh lagi yaitu tidak sekedar keinginan (want) dari konsumen, melainkan
permintaan terhadap sejumlah barang yang didukung oleh daya beli dan bahkan
konsumen telah melakukan pembelian terhadap barang tersebut.
·
Penawaran
Penawaran adalah jumlah
barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual/produsen pada berbagai tingkat
harga dan waktu tertentu. Waktu tertentu merupakan periode tertentu seperti
sebulan, seminggu, atau setahun. Penawaran dibedakan menjadi dua, yaitu
penawaran individu dan pasar. Penawaran merupakan jumlah barang yang ditawarkan
oleh seorang penjual di pasar pada berbagi tingkat harga dan waktu tertentu, sedangkan
penawaran pasar adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh seluruh
produsen/penjual yang ada di pasar pada berbagai tingkat harga dan waktu
tertentu. Intinya, penawaran pasar merupakan penjumlahan dari penawaran seluruh
individu yang ada di pasar.
B.
Hukum
Permintaan dan Penawaran
·
Permintaan
Hukum permintaan
berbunyi, “Jika harga naik maka jumlah barang yang diminta turun”. Artinya,
semakin tinggi harga suatu barang maka semakin rendah jumlah barang yang
diminta. Hukum permintaan menggambarkan hubungan antara harga barang dengan
jumlah barang yang diminta. Hubungan ini secara matematis dapat digambarkan
dalam bentuk tabel, kurva, maupun fungsi.
Gambar kurva permintaan
Fungsi permintaan secara
matematis berbentuk:
Qd = -aP + b atau Pd =
Q +
Keterangan:
Qd = Quantity
of Demand/Jumlah barang yang diminta
Pd = Price of Demand/Harga
barang yang diminta
a = Koefisien
b = Konstanta
Untuk berdasarkan tabel
maupun karva:
Hubungan antara harga
dengan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik sehingga variabelnya
negatif.
·
Penawaran
Dalam membahas hukum
penawaran fokusnya asumsi pada keadaan cateris
paribus, yaitu factor selain harga tetap. Hukum penawaran menunjukkan hubungan antara harga barang
dengan jumlah barang yang ditawarkan. Hukum penawaran berbunyi, “Jika harga
naik maka barang yang tersedia ditawarkan juga naik. Artinya, semakin tinggi
harga suatu barang maka jumlah barang yang ditawarkan semakin meningkat, dan
semakin rendah harga suatu barang maka jumlah barang yang ditawarkan semakin
berkurang dengan syarat cateris paribus.
Gambar Fungsi Penawaran
Fungsi permintaan secara
matematis berbentuk:
Qs = aP - b atau Ps =
Q +
Keterangan:
Qs = Quantity
of Supply/Jumlah barang yang ditawarkan
Ps = Price of Supply/Harga
barang yang ditawarkan
a = Koefisien
b = Konstanta
Untuk berdasarkan tabel
maupun karva:
Hubungan antar harga
dengan jumlah barang berbanding lurus sehingga variabelnya positif.
C.
Faktor
yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
·
Permintaan
1.
Tingkat
harga
Tingkat harga merupakan
faktor utama yang mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Semakin tinggi
tingkat harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang yang diminta oleh
konsumen. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin
tinggi jumlah barang yang diminta oleh konsumen.
2.
Pendapatan
Konsumen
Semakin tinggi pendapatan
konsumen maka daya beli konsumen tersebut semakin kuat, akibatnya konsumen akan
mampu membeli barang dalam jumlah yang lebih besar. Sebaliknya, apabila
pendapatan konsumen turun maka daya belinya akan menurun sehingga jumlah barang
yang akan dibelinya juga akan menurun.
3.
Harga
Barang Pengganti
Turunnya harga barang
pengganti akan membuat jumlah barang yang diminta berkurang. Berkurangnya
jumlah barang yang diminta karena konsumen lebih memilih membeli barang
pengganti yang harganya menjadi relatif lebih murah. Sebaliknya, apabila barang
pengganti naik, jumlah barang yang diminta akan bertambah karena harga barang tersebut menjadi relatif lebih
murah dibanding harga barang penggantinya.
4.
Perkiraan
Harga di Masa yang Akan Datang
Apabila konsumen menduga
bahwa harga suatu barang akan naik di masa yang akan datang, maka konsumen akan
cenderung menambah jumlah yang dibeli pada saat ini, sebelum harga benar-benar
naik. Sebaliknya, bila konsumen menduga bahwa harga akan turun dimasa yang akan
datang, maka konsumen akan cenderung mengurangi jumlah yang diminta sambil
menunggu harga benar-benar turun.
5.
Jumlah
Konsumen
Semakin banyak konsumen,
maka akan semakin besar jumlah barang yang diminta. Sebaliknya, semakin sedikit
konsumen, maka akan semakin sedikit pula jumlah barang yang diminta.
6.
Intensitas
Kebutuhan Konsumen
Apabila kebutuhan akan
suatu barang dirasa sangat mendesak, jumlah barang yang diminta cenderung
semakin bertambah. Sebaliknya, apabila suatu barang tidak terlalu dibutuhkan,
jumlah barang dan jasa yang diminta cenderung sedikit.
·
Penawaran
1.
Harga
Faktor Produksi atau Biaya Produksi
Para produsen menawarkan dan
menjual produk dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimal. Keuntungan adalah
selisih antara harga jual produk dengan biaya produksi. Semakin besar
keuntungan maka semakin banyak barang yang diproduksi dan ditawarkan.
2.
Teknologi
Jika teknologi yang digunakan
untuk memproduksi suatu barang lebih efisien maka biaya produksi akan semakin
rendah dan selanjutnya menaikkan penawaran. Sebaliknya, penggunaan teknologi
yang kurang efisien menyebabkan penurunan penawaran.
3.
Perubahan
Harga Barang Lain
4.
Ekspektasi
Harga di Masa Datang
Bila ekspektasi harga
dimasa depan naik maka produsen mengurangi penawaran sekarang dan menaikkan
penawaran dimasa depan, tetapi jika terjadi ekspektasi kenaikan harga
menyebabkan produsen menaikkan produksi yang berarti penawarannya naik.
5.
Pajak
dan Subsidi
Dua hal ini mempengaruhi
biaya produksi seperti juga halnya teknik produksi dan harga input. Pengenaan pajak menyebabkan
kenaikan biaya produksi dan sebaliknya pemberian subsidi menurunkan biaya
produksi. Jadi, pengenaan pajak akan menurunkan penawaran dan pemberian subsidi
akan menaikkan penawaran.
6.
Peristiwa
Alam
Peristiwa alam seperti
banjir, tanah longsor, gempa, dan lain-lainnya terkadang akan merusak
sumber-sumber produksi suatu barang sehingga menyebabkan penurunan penawaran barang
tersebut.
D.
Penentuan
Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan disebut juga harga pasar. Harga pasar adalah harga
yang sungguh-sungguh terjadi yang terbentuk atas adanya interaksi antara
permintaan dan penawaran di pasar. Permintaan dan penawaran akan tarik menarik
sehingga membentuk keseimbangan pasar yang berarti jumlah permintaan sama
dengan penawaran.
Harga pasar atau harga keseimbangan dapat ditentukan berdasarkan skedul
permintaan dan penawaran, berdasarkan kurva, maupun berdasarkan fungsi
matematis.
Secara matematis, keseimbangan
pasar ditunjukkan dengan persamaan Qd = Qs atau Pd
= Ps.
Qd dan Pd menunjukkan fungsi permintaan, sedangkan
Qs dan Ps menunjukkan fungsi penawaran. Keduanya dapat
dicari dengan rumus:
Gambar Kurva Harga
Keseimbangan
E.
Pendekatan
Perilaku Konsumen
·
Pendekatan
Kardinal
Pendekatan kardinal adalah daya guna dapat diukur
dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna
tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan
bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati. Pendekatan
kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal. Pada pendekatan Kardinal
terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan bahwa tingka
konsumennya,yaitu :
1. Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan
batasan pendapatannya.
2. Diminshing
marginal utility, tambahan utilitas
yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari
komoditas tersebut
3. Pendapatan konsumen tetap
4. Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap
Dan juga
asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :
1.
Kepuasan
konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
2.
Makin banyak
barang dikonsumsi makin besar kepuasan
3.
Terjadi hukum
The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu
satuan
4.
Tambahan
kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang,
sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh
tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika
kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan
harga murah.
·
Pendekatan
Ordinal
Pendekatan ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang
tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan
tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :
tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan
tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :
1. Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking
kebutuhan yang dimilikinya
2. Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3. Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit,
artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya
tingkat kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu
terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi
suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.
F.
Konsep
Elastisitas
·
Harga
1.
Elastisitas harga permintaan (Ed)
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
Macam-macam Elastisitas Permintaan :
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
Macam-macam Elastisitas Permintaan :
-
E
> 1 : Elastis
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.
-
E
<> In Elastis
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. E <> artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras.
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. E <> artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras.
-
E
= 1 : Unitary
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik.
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik.
-
E
= 0 : In Elastis Sempurna
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
-
E
= ~ : Elastis Sempurna
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.
Hal-Hal
Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)
1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)
2. Elastisitas Harga Penawaran
(Ws)
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).
Macam-macam Elastisitas Penawaran :
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).
Macam-macam Elastisitas Penawaran :
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu
-
In Elastis Sempurna
(E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
-
In Elastis (E <
e =" 1)"> 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
-
Elastis Sempurna (E
= ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X pada umumnya.
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X pada umumnya.
Rumus
untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Es = ((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))
Es = ((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))
4. Silang
Untuk mengukur besarnya
kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu
harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang
komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
5. Pendapatan
Untuk mengukur perubahan jumlah
barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan.
Sumber:
Mulyani,Endang.2014.Ekonomi 1 Untuk Kelas X SMA dan MA.Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Min, saya ijin materinya untuk tugas ya
BalasHapusIya silahkan
Hapus