Kebudayaan
Keluarga
Setiap keluarga pasti memiliki sebuah kegiatan ataupun
kebiasaan yang ditanamkan atau dibiasakan kepada seluruh anggota keluarganya.
Begitu pula dengan keluarga saya, kami diajarakan untuk selalu menghormati
orang yang lebih tua. Salah satunya yaitu dengan tidak menggunakan bahasa
pergaulan seperti: gue, elo, atau hanya memanggil namanya saja tanpa panggilan
kakak atau abang dan sebagainya ketika sedang berbicara dan selalu menghormati
satu sama lain. Dalam keluarga kami pertengkaran antar saudara hampir tidak
pernah terjadi. Kami selalu beranggapan saudara seperti teman, tetapi kami
mengetahui batasan-batasan apa yang boleh dan yang tidak.
Hampir sebulan sekali kami membersihkan got rumah kami. Itu
dikarenakan ke khawatiran orang tua ketika hujan besar datang mungkin banjir
akan menerjang. Selain itu juga agar aliran air lancar sehingga jentik-jentik
nyamuk akan sedikit yang berkembang biak. Selain itu kami lebih sering
mengerjakan apapun sendiri tanpa meminta bantuan tukang, kecuali dalam keadaan
mendesak atau memang harus menggunakan tenaga ahli.
Karena berlatar belakang sarjana hukum, ayah saya selalu
menginginkan anaknya disiplin dalam hal apapun, seperti waktu belajar, makan,
main, istirahat, dll. Adik saya selalu terjaga sampai pagi sehingga kedua orang
tua saya tidak mungkin ikut terjaga juga demi menemaninya. Sehingga dilakukan
sistem siapa yang tidak kerja atau sekolah atau kuliah lah yang akan
menemaninya sampai ia tertidur. Selain itu kami tidak pernah dimanjakan oleh
kedua orang tua kami. Hal ini dilakukan agar nantinya ketika sudah dewasa kami
bisa menjalani kehidupan kami sendiri dengan mandiri tanpa merasa takut ataupun
canggung dalam hal bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Pasti setiap keluarga memiliki aturan dan juga keadaan rumah
tangga yang berbeda-beda. Terkadang seorang anak tidak bisa menerima aturan
yang orang tua berikan kepada mereka sehingga mereka menjadi pembangkang dan
berani melawan. Karena setiap keluarga memiliki keunikan tersendiri ataupun cirri
khas, ada baiknya kita sebagai seorang anak berpikir dahulu apa maksud orang
tua dibalik semua aturannya, jangan hanya mengikuti emosi saja yang nantinya
akan menyesatkan jiwa dan raga kita. Jadi janganlah malu dengan kebudayaan
keluargamu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar